Achmad Noe'man, Arsitek Seribu Masjid Itu Kini Telah Tiada

H. Achmad Noe'man, Ir.



(Alm) H. Achmad Noe’man, Ir.
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun


Arsitek Masjid Tanpa Kubah


Maestro arsitektur masjid Indonesia,  Ir. H. Ahmad Noe’man berpulang ke rahmatullah hari Senin (04/04/2016), pada pukul 15.45 WIB.

Pria yang juga dikenal sebagai aristektur 1000 masjid itu meninggal diusia 91 tahun  setelah seminggu menjalani perawatan di Rumah Sakit Borromeus, Jalan Ir Juanda, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.

“Kalau sakit memang ada tapi hanya sakit dada. Sakitnya tidak dirasa kalau buat dokter dan sebetulnya Almarhum sudah proses penyembuhan dan akan segera pulang,” ujar Fauzan Noe’man, anak ketiga almarhum dikutip Tribun Jabar, Senin (04/04/2016).

Ir. H. Achmad Noe’man lahir di Garut, 10 Oktober 1925. Ayahnya dikenal seorang pendiri Muhammadiyah di Garut. Dan karena perannya, mengharuskan sang ayah membangun sarana pendidikan dan masjid. Saat itulah, jiwa arsitektur Noe’man mulai tumbuh.

Pendidikan Sekolah Dasar Noe’man diselesaikannya di Hollandsch Inlandsche School(HIS) Budi Priyayi Ciledug, Garut. Kemudian dilanjutkan ke jenjang SMP di Meer Uitgebreid Lager Onderweijs (MULO) di kota yang sama. Namun, karena kemerdekaan Indonesia yang mengakibatkan sekolahnya ditutup, akhirnya Noe’man melanjutkan ke MULO Yogyakarta. Dari sini, pendidikannya diteruskan ke SMA Muhammadiyah di kota yang sama.

Semasa hidup, Noe’man banyak merancang arsitektur masjid di Indonesia. Di antaranya Masjid At Tin, Masjid Salman ITB di Bandung, Masjid Taman Ismail Marzuki di Jakarta, Masjid Al Ghifari IPB di Bogor, Masjid Komplek Perumahan Pramuka Cibubur, dan Masjid Al Furqan UPI di Bandung.

Ia bahkan sempat mencatatkan namanya sebagai perancang mimbar Masjid Al Aqsha di Palestina pada 1993. Ia juga merancang arsitektur untuk Masjid Syeikh Yusuf di Afrika Selatan dan Masjid Muhammad Soeharto di Sarajevo Bosnia.

Lulusan Arsitektur ITB tahun 1958 ini, merupakan salah satu orang yang menggagas berdirinya masjid kampus pertama di Indonesia. Masjid Salman ITB sendiri merupakan karya pertamanya di bidang arsitektur masjid.

Masjid Salman ITB sendiri merupakan karya arsitektur pertama Noe’man. Tidak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah, Masjid Salman ITB justru beratap rata. Di dalam ruangan utama masjid pun, tidak terdapat satu tiang pun. Hal ini untuk menghindari terpotongnya shaf shalat berjamaah.

“Masjid Salman ITB memberi kesan dan semangat tersendiri untuk saya berkarya,” ucapnya ketika mendapatkan MUI Award 2011  sebagaimana dikutip Republika.

Jenazah akan dishalatkan di Masjid Salman ITB, lalu dimakamkan di pemakaman umum Cikutra hari ini (hidayatullah.com - Selasa, 5 April 2016).

Semoga segenap amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan dilapangkan serta dimudahkan urusannya di alam barzah, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan - amin.

No comments:

Post a Comment

Tulisan anda akan di moderasi oleh admin.

Featured Post

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Kontainer

Memahami Rumah Kontainer Rumah kontainer. Gagasan mengubah sebuah kontainer menjadi rumah yang nyaman dan berkelanjutan bisa menjadi suatu i...