Block'hood: Game Arsitektur Bertema Desain Bangunan Urban

Merasakan Jadi Arsitek Dengan Main Game



Game Sim Tempo Doloe

Masih ingat game SimCity atau Cities: Skylines? Enaknya main game tersebut kita bisa bebas dan bereksperimen - membuat kota virtual tanpa perlu kuatir menimbulkan resiko di kehidupan yang sebenarnya. Mau bangunan salah, gagal, ambruk, rusak bahkan tidak ada kehidupan pun ya bebas-bebas saja. Model game tersebut sekarang sudah ada yang barunya dan dibuat berdasarkan perspektif pada kehidupan nyata.

Game Anyar

Game pendatang baru dalam tema arsitektur ini bernama Block’hood, sebuah game simulasi bangunan beserta lingkungannya yang mengajak para pemain untuk menciptakan suatu komunitas yang memiliki fungsi, dibuat dengan bahan berupa modul-modul blok berukuran 1x1x1 dari berbagai kegunaan.

Jeroan (Daleman) Game

Dari mulai ruang hunian, kantor, klinik, cafe, tanaman, taman, pembangkit listrik, pabrik, ini itu ada semua. Banyak sekali blok-blok yang bisa dibuat untuk menciptakan suatu lingkungan binaan yang seperti nyata. Antar muka penggunanya sederhana dan gamblang, tampilan permainannya berbentuk pandangan axonometri dan disertai efek pergantian siang dan malam. Mirip Minecraft tapi lebih kompleks (IMHO).


Buat memulai permainan mudah saja, pilih sebuah blok dan klik di kotak lahan / area yang masih kosong. Setiap blok membutuhkan dan menciptakan hasil yang berbeda, yang semuanya perlu pengaturan yang baik untuk merawat dan mengembangkan lingkungan binaan tersebut.

Contoh: pohon butuh air dan menghasilkan udara segar, kincir angin membutuhkan uang dan dapat menghasilkan listrik, apartemen butuh air dan listrik dan akan menghasilkan pekerja, penduduk dan membentuk komunitas. 

Dari setiap blok yang kita tempatkan nanti akan ada laporan mengenai apa-apa saja sumber daya yang diperlukan, akan digunakan dan dihasilkan. Dan banyak lagi seperti akses, kebisingan dll. Bila sebuah unit tidak menerima masukan sumber daya yang diperlukan maka mereka akan rusak dan lama kelamaan akan hancur. Beruntunglah ini cuma permainan saja bukan realita.

Bila lahan sudah habis maka pengembangan bisa diteruskan secara vertikal, seperti desain-desain futuristic itulah, ada taman-taman dilantai atas, roof garden dan bla bla bla.


Agar sukses dalam permainan Block’hood maka kita perlu melakukan pengaturan sumber daya dan mengatur keseimbangannya diantara berbagai jenis variasi bangunan. Efisiensi bangunan dipengaruhi oleh kedekatan dengan jenis blok lainnya, dan desain yang efisien akan mendapatkan hadiah penambahan kapasitas sumber daya. 

Kalau di SimCity tujuannya menirukan sebuah kehidupan kota, di Block’hood semua bangunan sama, dibentuk dari sebuah blok 1x1x1 tadi. Sehingga agak aneh kalau ada cuma satu bangunan tunggal saja, dan alhasil mendorong kita untuk menumpuk terus keatas, seperti anak-anak menumpuk blok tumpang tindih, yang penting pokoknya asal bisa keatas - demi terciptanya kota impian utopia.


Disini tidak tersedia menu yang namanya menang, kalah atau struktur yang sempurna. Ini dilepas bebas saja terserah pemain mau berkreativitas seperti apa untuk menciptakan solusi bagi kebutuhan komunitas penghuninya - yang jelas butuh latihanlah, sama seperti arsitek.

Semakin kota futuristic kita menjadi padat, struktur bangunannya juga harus diatur / disesuaikan untuk menampung tambahan kebutuhan dan fungsi tadi.





Skrinsut dari permainan ini memperlihatkan berbagai macam desain mulai dari model kapsul tower hingga yang biasa seperti vila kecil dikelilingi danau dan tanaman hijau.


Ini ketika suasana malam hari, kok rasanya seperti donjon (kastil jepang jaman samurai) ya?... tinggal taruh ninja disana.

Ninja...

Achmad Noe'man, Arsitek Seribu Masjid Itu Kini Telah Tiada

H. Achmad Noe'man, Ir.



(Alm) H. Achmad Noe’man, Ir.
اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun


Arsitek Masjid Tanpa Kubah


Maestro arsitektur masjid Indonesia,  Ir. H. Ahmad Noe’man berpulang ke rahmatullah hari Senin (04/04/2016), pada pukul 15.45 WIB.

Pria yang juga dikenal sebagai aristektur 1000 masjid itu meninggal diusia 91 tahun  setelah seminggu menjalani perawatan di Rumah Sakit Borromeus, Jalan Ir Juanda, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.

“Kalau sakit memang ada tapi hanya sakit dada. Sakitnya tidak dirasa kalau buat dokter dan sebetulnya Almarhum sudah proses penyembuhan dan akan segera pulang,” ujar Fauzan Noe’man, anak ketiga almarhum dikutip Tribun Jabar, Senin (04/04/2016).

Ir. H. Achmad Noe’man lahir di Garut, 10 Oktober 1925. Ayahnya dikenal seorang pendiri Muhammadiyah di Garut. Dan karena perannya, mengharuskan sang ayah membangun sarana pendidikan dan masjid. Saat itulah, jiwa arsitektur Noe’man mulai tumbuh.

Pendidikan Sekolah Dasar Noe’man diselesaikannya di Hollandsch Inlandsche School(HIS) Budi Priyayi Ciledug, Garut. Kemudian dilanjutkan ke jenjang SMP di Meer Uitgebreid Lager Onderweijs (MULO) di kota yang sama. Namun, karena kemerdekaan Indonesia yang mengakibatkan sekolahnya ditutup, akhirnya Noe’man melanjutkan ke MULO Yogyakarta. Dari sini, pendidikannya diteruskan ke SMA Muhammadiyah di kota yang sama.

Semasa hidup, Noe’man banyak merancang arsitektur masjid di Indonesia. Di antaranya Masjid At Tin, Masjid Salman ITB di Bandung, Masjid Taman Ismail Marzuki di Jakarta, Masjid Al Ghifari IPB di Bogor, Masjid Komplek Perumahan Pramuka Cibubur, dan Masjid Al Furqan UPI di Bandung.

Ia bahkan sempat mencatatkan namanya sebagai perancang mimbar Masjid Al Aqsha di Palestina pada 1993. Ia juga merancang arsitektur untuk Masjid Syeikh Yusuf di Afrika Selatan dan Masjid Muhammad Soeharto di Sarajevo Bosnia.

Lulusan Arsitektur ITB tahun 1958 ini, merupakan salah satu orang yang menggagas berdirinya masjid kampus pertama di Indonesia. Masjid Salman ITB sendiri merupakan karya pertamanya di bidang arsitektur masjid.

Masjid Salman ITB sendiri merupakan karya arsitektur pertama Noe’man. Tidak seperti masjid pada umumnya yang memiliki kubah, Masjid Salman ITB justru beratap rata. Di dalam ruangan utama masjid pun, tidak terdapat satu tiang pun. Hal ini untuk menghindari terpotongnya shaf shalat berjamaah.

“Masjid Salman ITB memberi kesan dan semangat tersendiri untuk saya berkarya,” ucapnya ketika mendapatkan MUI Award 2011  sebagaimana dikutip Republika.

Jenazah akan dishalatkan di Masjid Salman ITB, lalu dimakamkan di pemakaman umum Cikutra hari ini (hidayatullah.com - Selasa, 5 April 2016).

Semoga segenap amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan dilapangkan serta dimudahkan urusannya di alam barzah, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan - amin.

Zaha Hadid Tutup Usia Pada Umur 65 Tahun

Zaha Hadid, Siapakah Dia?



Zaha Hadid (1950-2016)

Dia adalah seorang arsitek wanita terkenal dunia, kelahiran Baghdad - Iraq dan memulai karirnya dengan belajar matematika di American University - Beirut kemudian pada tahun 1972 ia memulai perjalanan karinya di sebuah biro arsitektur di London - Inggris dan pada tahun 1979 mendirikan Zaha Hadid Architect yang bertempat di kota yang sama pula.

Arsitek kenamaan ini menghembuskan nafas terakhirnya di Miami, Florida pada hari jumat (1/4/2016) lalu. Sebelumnya Zaha Hadid masuk rumah sakit karena di diagnosa mengalami sakit bronchitis dan kemudian terkena serangan jantung hingga meninggal disana.

Zaha Hadid berhasil menjadi wanita pertama yang memenangkan piala emas di Royal Institute of British Architects (RIBA) penghargaan arsitektur paling bergengsi di Inggris, pada Februari 2016 awal tahun ini.

Ia mendapatkan reputasi arsitek kelas dunia dengan karya-karyanya, termasuk The Peak - Hong Kong (1983), Kurfürstendamm - Berlin (1986) dan Cardiff Bay Opera House - Wales (1994).

Bekerja sama dengan partnernya - Patrik Schumacher, Zaha Hadid sangat tertarik dengan desain yang menghubungkan antara arsitektur, lansekap dan geologi; yang pada penerjemahannya menggabungkan inovasi teknologi sehingga mampu menciptakan bentuk arsitektur yang dinamis dan tidak terduga.

Karya-karya besarnya yang mendapatkan pengakuan internasional diantaranya adalah Vitra Fire Station - Weil Am Rhein, Jerman (1993), MAXXI: Italian National Museum of 21st Century Arts - Roma (2009), London Aquatics Centre - Olimpiade (2011), Heydar Aliyev Centre - Baku (2013), Rosenthal Center for Contemporary Art - Cincinnati (2003) dan Guangzhou Opera House - China (2010).

Penghargaan Zaha Hadid lainnya adalah Republic of France’s Commandeur de l’Ordre des Arts et des Lettres, Japan’s Praemium Imperiale dan pada 2012 Dame Commander of the Order of the British Empire. Dia juga diangkat menjadi anggota kehormatan American Academy of Arts and Letters and Fellow of the American Institute of Architecture.

Zaha Hadid juga mendapatkan berbagai peran akademik termasuk Kenzo Tange Chair at the Graduate School of Design, Harvard University; the Sullivan Chair at the University of Illinois, School of Architecture. Hadid juga mengajar di Columbia University, Yale University dan University of Applied Arts - Vienna.


Karya Desain Zaha Hadid



Victoria and Albert museum's John Madejski Garden - London

Galaxy Soho building - Beijing

Maxxi Museum of Contemporary Art and Architecture - Roma

Bridge Pavilion - Zaragoza, Spanyol

Vitra Fire Station - Weil Am Rhein, Jerman

Contemporary Art Container - Rumsey

Residential Building - New York (2017)

Heydar Aliyev Centre - Baku (2013)

Fife Centre - Skotlandia (2006)


London Aquatics Centre - Olimpiade (2011)

Ordrupgaard Museum Extension - Charlottenlund, Denmark (2005)

Dongdaemun Design Plaza - Seoul (2014)

Innsbruck Nordpark Cable Railway - Austria


Jockey Club Innovation Tower - Hong Kong's Polytechnic University (2014)

Rosenthal Center for Contemporary Art - Cincinnati (2003)

Wangjing Soho - Cina (2015)

Zaha Hadid

Zaha Hadid telah membuktikan kepada dunia bahwa wanita pun bisa menjadi arsitek yang berprestasi dan diakui secara internasional. Semoga karya-karyanya ini bisa terus menginspirasi kita semua.


Kunjungi juga website Arginuring Arsitek saya :)


Featured Post

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Kontainer

Memahami Rumah Kontainer Rumah kontainer. Gagasan mengubah sebuah kontainer menjadi rumah yang nyaman dan berkelanjutan bisa menjadi suatu i...