Kumpul Almamater Arsitek ITENAS

Just info, untuk para arsitek ITENAS angkatan 79 s/d 2012

Copas dari group sebelah...


Pendaftaran : klik me

Temen2 klik sekarang yaaa, daftaarrr


HOMECOMING Arsitektur Itenas, dalam rangka menyambut Hari jadi ITENAS yang ke-43, Alumni & Jurusan Arsitektur Itenas mengadakan sebuah MOMENT tepat untuk menciptakan LUCK kita.


Hari, tgl : jumat, 27 Nov'15

Waktu   : 8:30 - 23:00
Tempat : GSG ITENAS

Karena di acara ini, kita akan bertemu dengan:


Puluhan Biro Arsitek.

Puluhan Supplier.
Puluhan Kontraktor.
Investor.
Developer.
Kementrian PU PERA.
DiSKIMRUM PROV JABAR.
DISTARCIP.
dan 
Alumni Arsitektur Itenas dari angkatan 79 s/d 2012 yang memajangkan karya2nya.

Sebuah ajang BERTUKAR MANFAAT yang langka.


Siapkan kartunama anda untuk memperluas NETWORKING, sehingga database anda semakin lengkap.


Informasi tentang SLF dan IMB akan kita dapatkan di acara ini dalam kemasan Seminar & Kampanye Publik.


Puncak acaranya adalah:

LAUNCHING BUKU 100KARYA ARSITEK 8089.
#
Sebuah kompilasi karya Arsitektur generasi 80 s/d 89 yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, Bangkok, S'pore, hingga Queensland.
#
Sebuah buku pembakar semangat bagi generasi berikutnya agar berkarya lebih baik dari 8089.

Hiburan....?

Foodtruck.....?
Doorprize....?
Semua ada untuk memeriahkan acara kita.

Hubungi sekretariat:

Bondan 89 (08562066911)
Koord. Angkatan 93
Ija / eng

Terimakasihh 😇



1. Latar belakang kegiatan:

- Dalam rangka Dies Natalis ke 43.
- Potensi Alumni yang tersebar di seluruh indonesia dan berbagai perusahaan & instansi.

2. Dengan Maksud mewadahi untuk peningkatan rasa persaudaraan Almamater dan memperkuat networking.


3. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa kebanggaan thd Almamater dgn cara mengkompilasi karya arsitektur yang tersebar luas.


4. Goalnya adalah Meluncurkan sebuah buku Kompilasi Karya Arsitektur dalam bentuk serial per-dekade angkatan.


5. Dikemas dlm sebuah acara HOMECOMING yang berisi rangkaian acara Kampanye Publik dan Pameran karya dari angk 1979 s/d 2011, yang setiap angkatan diberi stand pameran karya uk.3x3 dengan kebebasan disain. Mohon setiap angkatan dpt mengkoordinir angkatannya masing2.


6. Pameran akan dihadiri oleh umum, supplier bahan bangunan, developer, asosiasi, pemerintahan, dan investor. Sehingga acara ini adalah ajang menciptakan peluang.


7. Puncak acara adalah Launching buku yg dikemas dgn hiburan band arsitek.


8. Sebagai pelengkap acara, disediakan doorprize dan foodtruck dengan berbagai kuliner.


9. Jangan lupa, ticket entry ke acara ini > GRATIS TIS TIS.

WOT BATU Afternoon Tea, Sebuah Apresiasi Terhadap Karya Seni


Sesuatu [di/dari/tentang] WOT BATU

Afternoon Tea, 3 oktober 2015 - Wot Batu - Sunaryo, Bandung

Pada tanggal tersebut yang kira-kira sudah dua minggu lalu, saya menghadiri undangan diskusi Wot Batu nya Pak Sunaryo (Wot = jembatan dalam bahasa jawi). 

Ceitanya begini, beliau baru saja menyelesaikan karya barunya yaitu sebuah lansekap galeri batu, berlokasi di Jl. Bukit Pakar Timur, tepat sebelum Selasar Sunaryo Art Space dan sekarang ingin mengetahui bagaimana pendapat para pemerhati budaya, seni, desain dan lainnya mengenai karya tersebut.


Ide Wot Batu ini sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 2012 lalu dan telah lama dalam angan-angan Pak Naryo. Karya ini merupakan hasil pembelajaran beliau akan harmoni dengan alam dan bahwasanya di alam ini tidak ada satupun yang kebetulan, semua pasti sudah ada yang mengatur dan ada pasangannya. Ada baik ada buruk, ada yin ada yang, ada pria ada wanita, kalaupun yang esa, maka dia hanya satu saja, yaitu sang pencipta. Lainnya, semuanya berpasangan (kata beliau).


Dikarenakan ingin mengetahui apresiasi masyarakat tadi, maka secara bertahap mengundang tokoh/perwakilan yang dianggap mampu memberi apresiasi dalam konteksnya dalam ranah seni. Dan sekarang giliran para arsitek mendapat kesempatan untuk turut pula membantu menterjemahkan karya Wot Batu ini dalam bahasa arsitektur.

Yang hadir disini utamanya adalah para pemerhati arsitektur, beberapa yang saya lihat diantaranya ada Sutrisno Murtioso dari LSAI (lembaga sejarah arsitektur Indonesia), Iwan Sudrajat, Jakob Sumardjo dan tentu saja Yuswadi Saliya serta seabrek arsitek lainnya & ada juga mahasiswa jurusan arsitektur dan senirupa.


Acara diawali dengan pembacaan pengantar yang materinya dibuat oleh Pak Yuswadi Saliya, beliau duduk didepan mendampingi Pak Naryo (bahkan judul diatas saya ambil dari judul tulisan beliau).




Ada empat lembar tulisan yang telah beliau buat, Pak Yuswadi rasanya memang ingin 'berdialog dengan batu', salah satu tulisannya adalah mengenai penguasaan metafora [4.3], akan kekayaan makna simbolik dari bahan batu, bahwa batu memiliki sifat-tabiat-pembawaan batu yang abadi, tua, keras, kuat, kokoh, inert...dst.


Ada juga hal lainnya berupa renungan puisi karya Sitor Situmorang (1923-2014):

"Bunga di atas batu dibakar sepi"
Beliau menerangkan mengenai puisi tersebut dalam tulisannya, "metafora membuat bahasa dan kata-kata itu bersayap untuk menjangkau pengalaman yang melampaui batas-batas fakta yang terwakili kata".

Serta masih banyak lagi yang tentunya terlalu panjang untuk diceritakan kesemuanya disini.


Diakhir acara diadakan tanya jawab yang isinya diantaranya mengenai keprihatinan akan kian memudarnya cita rasa seni yang alami. Dilontarkan oleh Sutrisno Murtioso, bahwa rasa akan seni yang kian menghilang, karena semua bisa dibuat secara produksi/buatan, sehingga dimanakah penciptaan seni yang asli itu?


Contoh; lukisan Monalisa yang saat ini tinggal di cetak printer saja, tidak lagi dirasakan urat, tekstur atau alur dalam pembuatan lukisannya. Atau para arsitek yang nyaris tidak mempergunakan tangan dalam menggambar desain/sketsa, semua bisa diselesaikan dengan AI, jadi dimana rasa dan estetika? kemudian kita ini sebenarnya apakah mengalami kemajuan, ataukah malah kemunduran?



Oke setelah pembahasan para ahli diatas yang sarat muatan makna nan digdaya adiluhung bla bla bla, berikutnya kita refreshing saja dengan hasil foto-foto di lokasi kemarin ya.


Selamat datang itu perlu :)
Pemandangan dari tempat saya duduk
Susunan batu putih ini Pak Naryo namakan Surya Mendal, karena berada di sisi timur, tempat munculnya Matahari
Pintu masuk

Lebih dekat
Maju sedikit
View ke mushalla
Pintu masuk mushalla, ingat mushalla Selasar ya?



Ada kapal, berlayar menuju infinity












Sesaat kemudian setelah puas mengambil foto, seperti kebiasaan di selasar kalau ada acara biasanya ada sajian mie kocok + krupuk putih, ahay....

Lho foto mie kocoknya ternyata lupa di dokumentasi.

Alamat Wot Batu:
Jl Bukit Pakar Timur No. 98+1
Bandung
Agak aneh sih alamatnya...

Sip, terimakasih sudah mampir dan bila anda ada pendapat atau informasi lainnya silakan berbagi komentar dibawah :)

Daftar 100 Bangunan Cagar Budaya di Bandung

Buku mengenai daftar bangunan heritage Bandung, berkategori cagar budaya


Sumber

Pada tahun 2011 lalu, Bandung Heritage (Paguyuban Pelestarian Cagar Budaya) mengeluarkan sebuah buku yang berisi daftar 100 buah bangunan lama yang dikategorikan sebagai bangunan cagar budaya dan dilindungi.

Kriterianya ditinjau dari nilai sejarah, arsitektur, ilmu pengetahuan, sosial budaya dan usia bangunan dengan minimal 50 tahun. Golongan A memiliki minimal 4 kriteria, B dengan 3 kriteria dan C dengan 2 kriteria.



Penyusun

Disusun oleh Ibu Harastoeti DH.

Bagi anda-anda yang membutuhkan daftarnya tetapi kesulitan mendapatkan bukunya bisa coba melihat daftar dibawah ini. Saya coba bantu dengan mengetikan ulang daftarnya sesuai yang ada di buku tersebut - semoga berguna :)

--------------- Update 9 Sept 2021 ---------------
Segala pertanyaan/saran mengenai bangunan A, B dll yang ada dan tidak ada di daftar ini, harap tanyakan/hubungi Bandung Heritage - sebagai pihak yang punya kapasitas akan informasi mengenai bukunya.
---------------------------------------------------




Daftar bangunan

Kawasan I (Pusat Kota)

1. BMC (Bandoengsche Melk Centrale), Jln. Aceh No. 30
2. PPLP (eks KONI), Jln. Aceh No 47-49
3. Gedung Pensil (Asuransi Dana Raksa), Jln. Ahmad Yani/Gatot Sobroto No. 1
4. Kantor Pos Besar, Jln. Asia-Afrika No. 49
5. Gedung PLN, Jln. Asia-Afrika No 63
6. Gedung Merdeka/Museum Konferensi AA, Jln. Asia-Afrika No. 65
7. Hotel Preanger, Jln. Asia-Afrika No. 81
8. Kompleks eks Wisma Suka, Jln. Asia-Afrika No. 104-106-108-110
9. Kompleks Hotel Homann, Jln. Asia-Afrika No. 112
10. Gedung Keuangan Negara, Jln. Asia-Afrika
11. Asia Afrika Culture Centre (Majestic), Jln. Braga No. 1
12. Kimia Farma (Apotek), Jln. Braga No.2-4-6
13. Kimia Farma (eks Aubon Marce), Jln. Braga No. 5
14. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (Jabar)/eks Denis, Jln. Braga No. 12
15. Dekranas Jabar, Jln. Braga No. 15-17
16. LKBN Antara, Jln. Braga No. 25
17. Gas Negara, Jln. Braga No. 38
18. Bank Indonesia, Jln. Braga No. 108
19. Eks Insullde (eks Kantor Residen Priangan) Kelenteng, Jln. Braga No. 135, Jln. Cibadak No. 221, 281
20. Sekolah Luar Biasa, Jln. Cicendo No. 2
21. Rumah Toko (eks Showroom Mobil), Jln. Cicendo No. 12
22. Pabrik Kina, Jln. Cicendo/Pajajaran No. 25
23. Pusat Koperasi Karyawan PTPN VIII, Jln. Cikapundung Barat No. 1
24. Pendopo dan eks Rumah Bupati/Wali, Jln. Dalem Kaum No. 1
25. Bioskop DIAN, Jln. Dalem Kaum No. 58
26. SD Merdeka 5, Jln. Merdeka No. 9
27. Gereja Katedral, Jln. Merdeka No. 14
28. Polwiltabes, Jln. Merdeka No. 16, 18, 20
29. Santa Angela, Jln. Merdeka No. 24
30. YPK (Yasyasan Pusat kebudayaan), Jln. Naripan No. 7-9
31. Ruko, Jln. Naripan No. 137-145
32. Gedung Pakuan, Jln. Oto Iskandardinata No. 1
33. Balai Besar PT KAI dan Perpustakaan Bawah Tanah, Jln. Perintis Kemerdekaan No. 1
34. Gedung Indonesia Menggugat, Jln. Perintis Kemerdekaan No. 5
35. Kantor dan Gudang-gudang Persediaan PJKA, Jln. Sukabumi No. 20
36. Kantor Stasiun Kereta Api, Jln. Stasiun
37. Stasiun Kereta Api, Jln .Stasiun Selatan No. 25
38. Puskesmas Tamblong, Jln. Tamblong No. 66
39. Gereja Bethel, Jln. Wastukencana No. 1
40. Kantor Pemkot Bandung, Jln. Wastukencana No. 2
41. SMK Negeri 1, Jln. Wastukencana No. 3
42. Toko De Zon (Koperasi Usaha Kecil), Jln Asia-Afrika No. 39
43. Centre Point, Jln. Braga No. 117
44. Landmark Jln. Braga No. 31
45. eks Departemen Tenaga Kerja, Jln. Wastukencana no. 20
46. Gedung Perpustakaan Unpar, Jln. Aceh
47. Mesjid Cipaganti, Jln. Cipaganti
48. Gereja Baptis, Jln. Wastukencana No. 40-42

Kawasan II (Pecinan/Perdagangan)

49. Gereja Pasundan, Jln. Kebon Jati No. 108
50. Kopkarka (Koperasi Karyawan K A), Jln. Kebon Jati No. 132
51. Vihara Samudra Bhakti, Jln. Kelenteng No. 10
52. SDN Moh. Toha, Jln Mohamad Toha No. 22
53. Hubdam III Siliwangi, Jln. Mohamad Toha No. 55 B

Kawasan III (Pertahanan dan Keamanan/Militer)

54. Kologdam (eks Jaarsbeurs), Jln. Aceh No. 50
55. Kompleks Kodam III Siliwangi, Jln. Aceh No. 69
56. Makodiklat TNI, Jln. Aceh No. 69
57. SMP Negeri 7, Jln. Ambon No. 23
58. Gereja St. Albanus, Jln. Banda No. 26
59. Gedung Rumentang Siang, Jln. Baranang Siang No. 1
60. SMA Negeri 3-5, Jln. Belitung No. 8
61. Dir. Kesehatan Angkatan Darat, Jln. Gudang Selatan No. 26-28-30
62. Primkopad DAM II Siliwangi, Jln. Gedung Utara No. 40
63. Komado Daerah Militer III Departemen Markas Sabau, Jln. Kalimantan No. 14
64. Galeri Kita, Jln. LL. RE. Martadinata No. 209
65. Direktorat Keuangan Siliwangi, Jln. Sumantra No. 39
66. SMP Negeri 5, Jln. Sumatra No. 40
67. Paguyuban Pasundan, Jln. Sumatra No. 41
68. SMP Negeri 2, Jln. Sumatra No. 42
69. Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Jln. Ujung Berung

Kawasan IV (Etnik Sunda)

70. Gabungan Koperasi RI, Jln. Lengkong Besar No. 4
71. SMP Sandi Putra, Jln. Palasari No. 1

Kawasan V (Perumahan Villa dan non-Villa)

72. Biro Lingustik Polri, Jln. BKR No. 181
73. SMA Negeri 20, Jln. Citarum No. 23
74. Gedung Sate dan Museum Pos, Jln. Diponegoro No. 22 dan Jln. Cikali No. 73
75. Museum Geologi, Jln. Diponegoro No. 57
76. Gedung Dwiwarna, Jln. Diponegoro No. 59
77. Mess Puslitbang Material dan Batu Bara, Jln. Ganesha No. 6
78. Kompleks ITB lama, Jln. Ganesha No. 10
79. Kantor POS ITB, Jln. Ganesha No. 15 A
80. LPM ITB, Jln. Ganesha No. 17
81. Gedung eks Dispenda, Jln. Ir.H. Juanda No. 41
82. PLTA Dago Bengkok, Jln. Ir. H. Juanda
83. Bumi Sangkuriang, Jln. Kiputih No. 14, 16
84. Gereja Pandu, Jln. Pandu No. 1
85. Kompleks Bio Farma, Jln. Dr. Djundjunan (Pasteur) No. 28
86. RSU Hasan Sadikin, Jln. Dr. Djundjunan (Pasteur) No. 38
87. Psikologi AD, Jln. Sangkuriang No. 17
88. SMP Negeri 12, Jln. dr. Setiabudi No 195
89. Rektorat UPI dan Taman (Villa Isola), Jln. Setiabudi No. 229
90. Perumahan Dosen UPI, Jln. Setiabudi No. 211, 219, 225, 240
91. Kompleks Sekolah St. Aloysius, Jln. Sultan Agung No. 8
92. Rektorat ITB, Jln. Tamansari No. 64
93. Villa Merah, Jln. Tamansari No. 78
94. Kantor dan pabrik Gas Negara, Jln. Serang No 7
95. Bank NISP, Jln. Sawunggaling No. 2
96. Gedung Tiga Warna, Jln. Sultan Agung No. 2
97. Balai Pendidikan Guru, Jln. Cipto

Kawasan VI (Industri)

98. eks Rumah Potong Hewan/Dinas Pertanian Kota Bandung, Jln. Arjuna No. 45
99. SMK Negeri, Jln. Pajajaran No. 92
100. Kelenteng, Jln. Cibadak No. 221 & 281



Buku

Untuk memperoleh buku ini silahkan menghubungi Sekretariat Bandung Heritage di;

Jl. Rereng Barong no. 99T, Sukaluyu - Bandung
t: +62 222 504 868 CP : Pak Koko
Fb : Masyarakat Pelestarian Budaya

twitter : @bandungheritage

Semoga bermanfaat, salam.

Pertemuan Bulanan Bandung Heritage - Mei 2015

Pertemuan Bulanan Bandung Heritage

(Bantu posting dari pengurus)

Pengalaman Restorasi Bangunan Cagar Budayabersama Dibyo Hartono


Jumat, 29 Mei 2015

Pukul 19.00 WIB - selesai
Gedung Indonesia Menggugat

Jl. Perintis Kemerdekaan no. 5 - Bandung


Mengundang Anda untuk menghadiri Pertemuan Bulanan Bandung Heritage : Pengalaman Restorasi Bangunan Cagar Budaya bersama Dibyo Hartono (lahir di Makassar, 10 Oktober1937). Dibyo akan membagi pengalaman-pengalamannya dalam merestorasi, mengkonservasi dan mengadvokasi bangunan-bangunan kuno dan cagar-cagar budaya di Bandung dan Yogyakarta.  Sebagai tokoh konservasi dan restorasi senior Dibyo telah mengkonservasi antara lain Gedung Indonesia Menggugat (Bandung) dan wisma/vila karyaarsitek C.P. Wolff Schoemaker di Jalan Sawunggaling (Bandung) serta Hotel Merdeka (Phoenix) di Jalan Sudirman (Yogyakarta). Dibyo juga merupakan salah satu pendiri Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung (Bandung Heritage) pada 1987. Perjuangan dan pengabdian Dibyo pada bangunan kuno dan cagar budaya membuatnya dianugerahi Anugerah Budaya Kota Bandung oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung tahun 2014


Pertemuan ini terbuka untuk umum dan gratis


RSVP I +6282116905777 I bandungheritage@gmail.com





PAGUYUBAN PELESTARIAN BUDAYA BANDUNG

Jl. Rereng Barong no. 99T, Sukaluyu - Bandung
t: +62 222 504 868
Fb : Masyarakat Pelestarian Budaya
twitter : @bandungheritage

Kunjungi juga website Arginuring Arsitek saya :)




Seminar Arsitektur - Ketukangan, Kesadaran Material

Bandung - ITB (sekedar dokumentasi pribadi)


Sekitar 2 minggu kemarin saya menghadiri seminar arsitektur di ITB yang membahas buku Ketukangan - Kesadaran Material (craftmanship, material consciousness) yang diadakan oleh penerbit Imaji. Pembawa acaranya Imelda Akmal, sedangkan dari penerbit diwakili oleh Avianti Armand dan sebagai pembicara/nara sumber ada dua orang yaitu Indah Widiastuti (ITB) dan Pak Tan Tjiang Ay.

Karena datang diawal waktu, lumayan bisa dapat duduk di baris kedua. Tepat disebelah kanan saya ada Baskoro Tedjo, lalu Pak Yuswadi Saliya, dan sesepuh arsitektur lainnya, saya lupa namanya (ada yg memang tidak tahu juga sih).


Isi acara utamanya adalah pembahasan mengenai isi buku itu sendiri, tentang bagaimana arsitek menerapkan teknologi bahan dan material pada karya-karyanya dan juga hubungannya dengan tukang dilapangan sebagai pelaku eksekusi dari material pilihan arsitek tersebut.


Yang menarik adalah pada sesi tanya jawab di akhir acara, walaupun pertanyaan sangat dibatasi karena waktu (sepertinya begitu), semua yang bertanya mengarahkan pertanyaannya kepada Pak Tan, aji mumpung!, arsitek bandung / nasional satu ini jarang-jarang turun gunung. Saya juga sebenarnya banyak yang mau ditanyakan, hanya saja karena tidak sesuai topik terpaksa sekali saya urungkan.


Singkat kata, beliau menjelaskan pengalaman beliau dalam pemilihan material dan bahan yang selektif. Menarik, karena kita tahu beliau termasuk arsitek yang tidak mau di acak-acak desainnya, bahkan oleh kliennya sekalipun, sehingga selalu bisa memunculkan hasil karya yang utuh, jujur dan berkarakter.



Ki-ka: Imelda Akmal, Avianti Armand, Tan Tjiang Ay & Indah Widiastuti




Akhir acara


Antri tanda tangan Pak Tan


Ketemu teman jaman kuliah dulu, Vinondini.

Wokeh, terimakasih sudah mampir kemari, jangan lupa 
kunjungi juga website Arsitek Bandung saya :)



Featured Post

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Kontainer

Memahami Rumah Kontainer Rumah kontainer. Gagasan mengubah sebuah kontainer menjadi rumah yang nyaman dan berkelanjutan bisa menjadi suatu i...