Cara Memperbaiki Dinding Lembab Atau Bocor

Dinding Lembab, Penyebab, Perbaikan Dan Pencegahannya


Pada Awalnya

Dinding lembab karena basah yang disebabkan oleh rembesan air pasti banyak yang pernah mengalaminya. Sungguh menjengkelkan dan memusingkan, bangunan sudah selesai, cantik, rapih tetapi timbul masalah tersebut.

Saya pun di bidang jasa arsitek sering kecipratan bonus tambahan pekerjaan yang seperti ini, ketika tahap pengerjaan konstruksi sedang dilaksanakan kadang ada klien yang sekalian minta tolong untuk perawatan/perbaikan rumahnya yang lain. Paling banyak memang kasusnya seputaran kebocoran dan rembesan.


Nah karena rasanya ini sangat bisa di share makanya saya coba tulis disini dan berharap bisa bermanfaat bagi kita semua.



Penyebab & Perbaikannya

Rembesan

Dinding basah (mengompol) yang diakibatkan karena adanya rembesan air, banyak terjadi pada dinding yang berbatasan antara sisi luar dengan sisi dalam bangunan. Bila sisi luar dinding tidak dilapisi pelapis tahan air (waterproofing) ataupun tidak diberi plesteran dengan adukan kuat (trasraam) maka air dari sisi luar akan mudah sekali merembes ke dalam dinding untuk kemudian tembus ke dinding bagian dalam.

Sumber air bisa diakibatkan terpaan air hujan atau air yang terjebak diantara pertemuan dua dinding pembatas antar tetangga yang berdempetan. Air terisi diantara celah keduanya dan tergenang hingga akhirnya merembes ke bagian dinding dalam bangunan.


Apabila dirasakan sumber basah berasal dari bawah, biasanya terjadi di lantai dasar, air merembes dari tanah dan naik keatas (gaya kapiler), yang sudah-sudah penyebabnya adalah adukan plesteran yang kurang semen sehingga kandungan tanah banyak dan air merambat karenanya.


Penanggulangannya untuk dinding luar yang tidak berbatasan dengan bangunan tetangga bisa dicoba dengan pelapis tahan air dan semacamnya, dengan harapan air dapat ditahan disisi luar dinding. Bila hal tersebut tidak memungkinkan dikarenakan sudah ada bangunan lain dll, maka bisa dicoba dikerjakan dari sisi dalam bangunan. Lapisan cat yang basah atau mengelupas dikerok dulu hingga bersih baru kemudian dilapisi dengan pelapis tahan air.


Produk pelapis tahan air banyak macamnya, harganya pun bermacam-macam. Biasanya semakin parah keadaan rembesan semakin dibutuhkan pelapis yang berkualitas tinggi. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan kerusakan.


Setelah selesai diaplikasikan dan kering diberi waktu beberapa hari untuk pengamatan apakah masih tembus atau tidak. Apabila masih basah bisa dicoba dilapisi ulang sekali lagi. Bila sudah aman baru bisa diselesaikan dengan cat interior atau bahan penutup dinding lainnya.


Tetapi harus dipahami bahwa aplikasi diatas hanya bersifat menambal/menyembunyikan saja, sesungguhnya dibalik lapisan tahan air tadi masih tetap terjadi ompol dan dinding lembab.


Penganggulangan yang lebih tuntas apabila memang ada waktu dan biaya disarankan untuk kupas plesteran dinding, kemudian di plester ulang dengan adukan yang tahan air, di aci dan di cat ulang. Hanya saja kadang terpentok masalah sisa bongkaran, biaya, waktu dan perabot yang sudah ada didalam ruangan tersebut.


Kebocoran

Bila letak dinding lembab/basah berada dibagian tengah/dalam bangunan bisa diakibatkan oleh adanya kebocoran dari pipa saluran air, baik air bersih maupun air kotor. Kebocoran pipa disini bisa terjadi karena adanya sambungan yang tidak rapat, keretakan pada pipa ataupun paling parah ada pipa pecah.

Untuk dibagian dinding biasanya dicoba ditatah dulu pada bagian yang paling basah, dicari sampai ketemu pipanya dan diperiksa apakah benar ada basah/air keluar dari daerah tersebut. Kalau jaringan instalasi air bersihnya kebetulan tersambung langsung dengan pompa, maka bisa dicoba air yang ada di pemipaan ditekan dengan pompa, di paksa alirkan, sehingga bila memang ada kebocoran maka nanti dari titik kebocoran tersebut akan terlihat banyak air keluar.

Apabila titik/sumber kebocoran pada pipa sudah diketahui maka bisa dilakukan perbaikan sesuai kebutuhannya. Setelahnya bekas tatahan tadi bisa diplester ulang dan kemudian di cat ulang. Atau tunggu beberapa waktu hingga anda yakin bahwa sudah tidak ada lagi kebocoran baru di selesaikan.

Jika kebocoran dirasakan berasal dari lantai atas, coba dicek dibagian lantai kamar mandi atas. Lapisan pengisi pada nat lantai biasanya sudah terkikis, getas dan retak sehingga air bisa mengalir ke bawah dan tembus dibawahnya. Perbaikannya bisa dilakukan pengisian nat ulang dengan semen ataupun bahan pengisi acian yang tahan air. Caranya nat yang rusak di takik dulu baru kemudian di isi dengan acian pengisi. Dipasaran tersedia semen acian yang dikhususkan untuk mengisi nat-nat tersebut, anda bisa coba tanya di toko-toko besi/material.


Retakan

Bisa juga dinding lembab dan basah dikarenakan adanya retakan sehingga air bisa masuk ke celah tersebut. Bila dia berbatasan dengan sisi luar bangunan coba periksa bagian sisi luarnya siapa tahu ada retak diluar tetapi didalam tidak.

Bila memang terdapat retakan diluar bisa dilakukan perbaikan pada retakan tersebut, ditatah sedikit kemudian dilapisi dengan bahan tambahan perekat antara dinding lama dengan dinding baru dan kemudian diplester dan di aci ulang.

Bisa ditanya di toko bahan bangunan mengenai bahan perekat tadi, dan bagaimana cara aplikasinya. Bila perbaikan dari sisi luar bangunan tidak memungkinkan maka bisa dicoba dari sisi dalam bangunan, seperti yang sudah diterangkan diatas tadi.


Pencegahan

Perhatikan hal-hal dibawah ini untuk pencegahan, yaitu:
  • Cobalah lakukan desain perencanaan arsitektur yang matang, jauh-jauh hari sebelum anda membangun. Rencanakan sistem air bersih dan kotor (utilitas) yang baik, jalur pemipaan yang sederhana dan singkat.
  • Berikan prioritas, mana yang harus sangat aman dari air (yang mungkin membutuhkan material dan investasi yang lebih mahal) dan mana bagian yang 'diperbolehkan' untuk rusak, dan sampai sejauh apa kerusakannya kita ijinkan. 
  • Ketika terjadi kerusakan kita sudah mengetahui langkah-langkah perawatan yang perlu dilakukan (arsitek bukan dewa, tidak ada desain yang sempurna 100%).
  • Kontraktor, pilihlah kontraktor yang berkualitas baik, pengetahuan mereka akan perlakuan pada bagian yang memang rawan bocor dan rembesan menjadi poin penting dalam hal pencegahan untuk semua kerusakan diatas tadi.
kunjungi juga website Jasa arsitek Bandung saya :)



Bila ada ide dan pengalaman yang lebih baik silakan juga di share disini agar kita semua bisa bertambah ilmunya.

No comments:

Post a Comment

Tulisan anda akan di moderasi oleh admin.

Featured Post

Kelebihan dan Kekurangan Rumah Kontainer

Memahami Rumah Kontainer Rumah kontainer. Gagasan mengubah sebuah kontainer menjadi rumah yang nyaman dan berkelanjutan bisa menjadi suatu i...