SkyCool, Menggunakan Suhu Dingin Luar Angkasa
Permasalahan Sistem Pendingin Saat Ini (HVAC)
Selama ini kalau kita ingin mendinginkan udara di dalam bangunan biasanya kan pakai AC, yang merupakan bagian dari HVAC (heating, ventilating, and air conditioning; atau heating, ventilation, and air conditioning), nah cuma masalahnya teknologi ini juga membutuhkan biaya perawatan.
Untuk jenis bangunan gedung banyak lantai, desain mereka itu kan pastinya kedap terhadap udara luar, kebayang dilantai atas anginnya kan besar sekali, bakal langganan masuk angin nanti. Jadi untuk pengkondisian udara dalam ruangannya mereka menggunakan sistem HVAC tersebut dan biasanya kerap mendominasi biaya perawatan
Maka sebenarnya saat ini kita sangat butuh sebuah solusi yang dapat memberikan keuntungan pengaturan iklim dalam ruangan tersebut tanpa perlu anggaran yang sebesar HVAC ini.
Sistem Pendinginan Radiasi
Sekarang ada sebuah perusahaan baru yang menamakan dirinya sebagai SkyCool Systems telah mulai menemukan solusi tersebut. Didirikan oleh ahli riset yang berasal dari universitas Stanford - Amerika, dialah Aaswath Raman, yang telah membuat metode pendinginan yang dapat mengeluarkan kelebihan panas dari atmosfir dalam bentuk sinar infra merah.Menurut ahlinya, semua benda dikatakan memancarkan radiasi panas infra merah (saya nurut saja, fisika saya dulu payah), tetapi hampir semua panjang gelombangnya diserap oleh atmosfir sehingga menimbulkan batasan tentang sejauh mana tingkat pendinginan benda tersebut dapat tercapai. Sebuah teknik yang diketahui bernama pendinginan radiasi mampu mengatur panjang gelombang yang terpancarkan tadi agar bisa tetap berada dipita yang sempit (diantara 8 dan 13 mikro meter) sehingga bisa melepaskan dirinya dari atmosfir. Dengan melakukan ini maka sebuah benda dapat didinginkan hingga dibawah suhu temperatur udara.
Tantangan kedua dalam menggunakan pendinginan radiasi SkyCool adalah bahwa di siang hari - ketika kebutuhan pendinginan bangunan-bangunan sedang pada puncaknya - alat pendinginan ini justru butuh menerima paparan sinar matahari secara langsung. Penambahan masukan radiasi dari sinar matahari ini justru sebaliknya bertolak belakang dengan efek pendinginannya. Tetapi pada makalah yang dipublikasikan pada Nature 2014 dimana Raman dan tim risetnya berhasil mendemonstrasikan sebuah sistem yang memiliki sifat optik dari tiga bahan bertumpuk dan dioperasikan secara serempak, telah memungkinkan sistem panel prototipe dari tim ini untuk mengatasi radiasi matahari dan mengurangi suhu hampir 5 derajat celsius di bawah suhu udara sekelilingnya, oke, saya juga bingung, semakin panas malah jadi dingin...
Walau teknologi ini masih dalam tahap pengembangan, SkyCool telah pula mendapatkan pendanaan dari departemen energi Amerika - U.S. Department of Energy’s Advanced Research Projects Agency (ARPA-E) membuat SkyCool dan dua perusahaan rekanannya bisa mengerjakan pendinginan radiasi siang hari ini untuk mempelajari potensinya lebih jauh. Raman percaya bahwa suatu saat nanti akan ada pula aplikasinya untuk bangunan dan sistem pendinginan lainnya.
Sistem Pendinginan Untuk Rumah Tinggal
Kalau suatu hari ke depan produk ini sudah bisa di produksi masal dan harganya terjangkau untuk digunakan sebagai pengganti AC di rumah-rumah tinggal pasti akan banyak yang cari, bayangkan saja, sebuah sistem dengan produk yang hemat energi, sedikit radiasi, murah perawatannya dan semoga lebih tahan lama, wah, saya juga ikut ngantri kalau begitu.Terima kasih sudah mampir, btw, silakan kunjungi juga website Jasa arsitek Bandung saya :)